Cover of Children Learn What They LiveMemang perlu untuk saat ini membentuk pribadi anak yang baik, prilaku , tingkah laku sopan santun dan Agamanya... karena kalau anak itu jadi anak yang baik, sukses, patuh, dan berhasil Kita sendiri yang bahagia, tapi kalau anak itu jadi nakal, brutal dan gak ada rasa hormatnya pada orangtua kita sendiri juga yang susah dan menanggung akibat dari perbuatan kita sendiri tidak menetapi dalam mengemban amanat Tuhan,..
Saat ini kita bisa melihat dalam acara TV, berita surat kabar, ataupun bahkan mungkin merasakan sendiri akibat dari Krisis moral tersebut, Banyak anak yang tega menganiaya orang tuanya sendiri, melakukan kejahatan, asusila bahkan kabur dari rumah... itu semua Kita kembalikan pada hati kita sendiri2... "Apakah saya termasuk dalam kategori Krisis moral?"
Mari kita Koreksi diri kita masing masing.... “Berbahagialah bagi anada yang sudah mengemban amanat itu dengan baik…” ^_^
Disini akan saya jelaskan sedikit tentang pengertian IQ,EQ, dan SQ..
IQ adalah ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika, dan rasio seseorang. Dengan demikian, hal tersebut berkaitan dengan ketrampilan berbicara, kesadaran akan ruang, kesadaran akan sesuatu yang tampak, dan penguasaan matematika, IQ mengukur kecepatan kita untuk mempelajari hal hal baru, memusatkan perhatian pada aneka tugas dan latihan, menyimpan dan mengingat kembali informasi objektif, terlibat dalam proses berfikir, bekerja dengan angka, berfikir abstrak dan analistis, serta memecahkan permasalahan dan menerapkan pengetahuan yang telah ada sebelumya. Jika IQ seseorang tinggi,dianggap memiliki modal yang sangat baik untuk lulus dari semua jenis ujian dengan gemilang, meraih nilai yang tinggi dalam tes…
EQ adalah serangkaian kecakapan yang memungkinkan seseorang melapangkan jalan didunia yang rumit, aspek pribadi, sosial, dan pertahanan dari seluruh kecerdasan, akal sehat yang penuh misteri, dan kepekaan yang penting untuk berfungsi secara efektif setiaphari. dalam bahasa sehari hari, EQ disebut juga akal sehat.
SQ mempunyai ragam pengertian, walaupun semuanya terkait dengan factor factor yang bersifat moralitas berbasis ketuhanan….
Orang tua dan para pendidik hendaknya sejak dini mengarahkan pada anak anaknya supaya memiliki kemampuan IQ, EQ, dan SQ secara seimbang sehingga mereka nanti dapat menjalani hidup ini dengan sukses.
1.Orang tua dan para pendidik perlu mengetahui ppotensi yang menonjol(signifikan) pada anak untuk dikembangkan lebih jauh.
2.a. Orang tua adalah seseorang yang pertama kali harus mendidik kecerdasan emosional (EQ) kepada anaknya dengan memberikan teladan dan contoh yang baik. Agar anak memiliki kecerdasan emosional yang tinggi orang tua diharapkan mengajar anaknya untuk:
->membiasakn membina hubungan persahabatan yang sangat harmonis
->bekerja dalam kelompok secara harmonis
->berbicara dan mendengarkan secara efektif
->selalu mencapai prestasi yang lebih tinggi sesuai aturan yang ada (sportif)
->mengatasi persoalan dengan teman
->berempati pada sesama
->memecahkan persoalan secara mandiri
->selalu meningkatkan kemampuan mengatasi konflik
->membangkitkan rasa humor
->memotivasi diri bila menghadapi saat-saat sulit
->menghadapi situasi sulit dengan percaya diri
b. Kecerdasan Emosional (EQ) tumbuh seiring pertumbuhan seseorang sejak lahir hingga meninggal dunia .Pertumbuhan EQ dipengaruhi oleh lingkungan, keluarga, dan contoh contoh yang didapat seseorang sejak lahir dari orang tua dan lingkunganya Kecerdasan Emosional menyangkut banyak aspek penting, yang agaknya semakin sulit didapatkan pada manusia modern, yaitu:
->empati (memahami orang lain secara mendalam)
->mengungkapkan dan memahami perasaan orang lain
->mengendalikan amarah
->kemandirian
->kemampuan menyesuaikan diri
->disukai
->kemampuan memecahakan masalah antar pribadi dalam sebuah ketekunan
->kesetiakawanan
->keramahan
->sikap hormat
c. Agar anak memiliki Kecerdasan Spiritual (SQ) yang tinggi, orang tua diharapkan mendidik sejak dini terhadap anak anaknya, antara lain:
->mengenalkan alloh sebagai rabb
->mengenalkan alloh sebagai ilah
->mengenalkan alloh yang memiliki nama dan sifat sifat keagungan
->mengenalkan adanya malaikat
->mengenalkan adanyaalam ghaib: alam kubur, kiamat, surga, neraka, dll
->mengenalkan adanya kitab kitab suci
->menceritakan para nabi dan ceria yang bermanfaat
->membiasakan ucapan kalimat-kalimat tayyibah
->melatih membiasakan doa kepada allah
->melatih mencari hikmah dari setiap kejadian/cobaan.
suplemen:
Children Learn What They Live
(Anak-anak belajar bagaimana mereka dibesarkan)
By Dorothy Law Nolte, Ph.D.
*If children live with criticism, they learn to condemn.
Jika anak-anak dibesarkan dengan, celaan mereka belajar memaki
*If children live with hostility, they learn to fight.
Jika anak-anak dibesarkan dengan permusuhan, mereka belajar berkelahi
*If children live with fear, they learn to be apprehensive.
Jika anak-anak dibesarkan dengan ketakutan, mereka belajar gelisah
*If children live with pity, they learn to feel sorry for themselves.
Jika anak-anak dibesarkan dengan rasa iba, mereka belajar menyesali diri
*If children live with ridicule, they learn to feel shy.
Jika anak-anak dibesarkan dengan olok-olok, mereka belajar rendah diri
*If children live with jealousy, they learn to feel envy.
Jika anak-anak dibesarkan dengan iri hati, mereka belajar kedengkian
*If children live with shame, they learn to feel guilty.
Jika anak-anak dibesarkan dengan dipermalukan, mereka belajar merasa bersalah
*If children live with encouragement, they learn confidence.
Jika anak-anak dibesarkan dengan motivasi mereka belajar percaya diri
*If children live with tolerance, they learn patience.
Jika anak-anak dibesarkan dengan toleransi
*If children live with praise, they learn appreciation.
Jika anak-anak dibesarkan dengan pujian, mereka belajar menahan diri
*If children live with acceptance, they learn to love.
Jika anak-anak dibesarkan dengan penerimaan, mereka belajar mencintai
*If children live with approval, they learn to like themselves.
Jika anak-anak dibesarkan dengan dukungan, mereka belajar menyenangi diri
*If children live with recognition, they learn it is good to have a goal.
Jika anak-anak dibesarkan dengan pengakuan, mereka belajar mengenali tujuan
*If children live with sharing, they learn generosity.
Jika anak-anak dibesarkan dengan rasa berbagi, mereka belajar kedermawaan
*If children live with honesty, they learn truthfulness.
Jika anak-anak dibesarkan dengan kejujuran, mereka belajar kebenaran
*If children live with fairness, they learn justice.
Jika anak-anak dibesarkan dengan keterbukaan, mereka belajar keadilan
*If children live with kindness and consideration, they learn respect.
Jika anak-anak dibesarkan dengan kebaikan hati, dan tenggang rasa, mereka belajar rasa hormat
*If children live with security, they learn to have faith in themselves and in those about them.
Jika anak-anak dibesarkan dengan rasa aman, mereka belajar menaruh kepercayaan
*If children live with friendliness, they learn the world is a nice place in which to live.
Jika anak-anak dibesarkan dengan persahabatan,mereka belajar menemukan cinta dalam kehidupan
Semoga bermanfaat... salam bahagia
0 komentar:
Post a Comment